zmedia

Air Terjun Tunan Minahasa Utara Cocok untuk Olahraga Canyoneering, Tidak Jauh dari Manado

Air Terjun Tunan Minahasa Utara Cocok untuk Olahraga Canyoneering, Tidak Jauh dari Manado

Saya masih ingat pertama kali dengar nama Air Terjun Tunan di Minahasa Utara. Jujur, awalnya saya kira air terjun ini sama saja seperti wisata air terjun lain di Sulawesi Utara. Ternyata saya salah besar. Begitu sampai, rasanya kayak ketemu hidden gem yang benar-benar masih asri. Lokasinya ada di Desa Talawaan, Kecamatan Dimembe, dan dari Manado jaraknya kurang lebih 25 kilometer. Kalau dari Bandara Sam Ratulangi malah lebih dekat lagi, katanya hanya butuh 15–20 menit perjalanan. Jadi sebenarnya nggak ribet untuk dijangkau, asal jangan terlalu mengandalkan papan petunjuk karena agak minim. Google Maps lebih bisa dipercaya.

Jalan menuju ke sana memang agak campur-campur, ada yang mulus beraspal tapi ada juga bagian yang bikin sedikit “olahraga” buat kendaraan. Tapi itu justru jadi bagian dari petualangan. Setelah sampai di area parkir, masih ada trekking kecil sekitar 500–700 meter melewati jalan setapak dan pepohonan hijau. Bukan jalur ekstrem sih, tapi cukup bikin keringetan sebelum akhirnya disuguhi pemandangan luar biasa.

Begitu berdiri di depan air terjun, yang saya lihat adalah dinding air setinggi hampir 86 meter dengan debit yang deras. Suara gemuruhnya bikin suasana jadi semakin megah. Kalau pas cuaca cerah, percikan airnya bisa membentuk pelangi tipis saya sempat lihat sendiri dan rasanya magis banget. Di bawahnya ada kolam alami dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Banyak pengunjung yang langsung nyebur, dan jujur saya sempat ragu. Airnya dingin! Tapi setelah coba, wah, rasa capek jalan langsung hilang.

Nah, yang bikin Air Terjun Tunan ini beda adalah potensinya buat olahraga canyoneering. Dengan tebing tinggi dan aliran deras, lokasinya memang pas untuk olahraga ekstrim semacam rappelling atau canyoning. Memang, belum ada operator resmi yang mengelola canyoneering di sana, tapi secara kondisi alam, tempat ini sangat mendukung. Buat pecinta adrenalin, ini bisa jadi arena yang keren banget.

Selain itu, fasilitas dasarnya lumayan lengkap walaupun sederhana. Ada area parkir, kamar mandi umum, gazebo, dan beberapa warung kecil yang jualan makanan khas Manado. Jangan bayangkan tempat makan fancy, tapi justru itu yang bikin suasana lokalnya terasa. Saya sempat coba pisang goreng sambal roa di sana, rasanya enak banget setelah main air.

Untuk tiket masuk, cukup ramah kantong. Hanya Rp15.000 untuk pengunjung lokal dan Rp20.000 untuk wisatawan asing. Kalau bawa mobil, parkirnya Rp10.000, motor Rp5.000. Jadi total biaya liburan ke sini nggak bikin dompet bolong.

Kalau ada tips dari pengalaman saya: jangan lupa bawa baju ganti dan uang tunai. Saya sempat agak repot karena nggak ada ATM di sekitar. Datanglah pagi atau sore sebelum jam 17.30 supaya tidak keburu gelap di jalan pulang. Oh iya, kalau bisa hindari akhir pekan karena biasanya lebih ramai dan kebersihan agak kurang terjaga.

Walau fasilitasnya belum sekelas destinasi wisata internasional, Air Terjun Tunan tetap layak banget dikunjungi. Udara sejuk, pemandangan hijau, suara air jatuh, dan kesempatan buat nyobain canyoneering bikin pengalaman di sini nggak terlupakan. Kalau lagi di Manado, rugi banget kalau nggak sempat mampir.***

Posting Komentar untuk "Air Terjun Tunan Minahasa Utara Cocok untuk Olahraga Canyoneering, Tidak Jauh dari Manado"